Dua Sebab Kontribusi Penelitian Pendidikan Sulit Dideteksi

Dua Sebab Kontribusi Penelitian Pendidikan Sulit Dideteksi

Dua sebab mengapa kontribusi penelitian pendidikan dalam praktik pendidikan sebenarnya agak lebih sulit dideteksi hal ini terjadi. Pertama, kebijakan untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti penelitian pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor kepentingan. Jika pada bagian awal dari pembahasan tentang manfaat ini sudah disebutkan bahwa secara teoretis temuan-temuan penelitian pendidikan bermanfaat bagi pengambil keputusan untuk kepentingan peren canaan, strategi, kebijakan pendidikan dan sebagainya, maka pada kenyataannya sulit dibedakan apakah suatu kebijakan pendidikan bertumpu pada temuan objektif hasil penelitian atau hanya bertumpu pada subjektivitas si pembuat kebijakan.

baca juga : Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan

Hal semacam ini banyak dikemukakan oleh para peneliti karena para pengambil kebijakan dari pemerintah kadang kurang berapresiasi terhadap temuan-temuan penelitian pendidikan. Suatu kebijakan pendidikan yang bersifat makro memang terdorong oleh kepentingan-kepentingan lain seperti politik, ekonomi, budaya dan sebagainya. Kedua, kesulitan untuk mendeteksi dampak penelitian pendidik terhadap praktik pendidikan tampaknya disebabkan oleh karena penelitian Pendidikan sebagainya oleh karena tipe penelitian pendidikan itu sendiri.

Dampak penelitian dasar berbeda dengan dampak penelitian terapan. Jika yang pertama berdampak tidak langsung dan tidak segera kelihatan dalam praktik pendidikan, maka yang kedua justu dengan dikembangkan untuk mengeksplorasi berbagai proses. Dalam pendidikan, sering kali Justru penelitian dasar yang terkait pembelajaran yang merupakan inti pendidikan itu sendiri. Orientasi ke penelitian dasar inilah yang membuat dampak penelitian pendidikan agak sulit diamati dalam praktik pendidikan.

Hal ini tidak hanya dialami oleh bidang pendidikan, bidang keilmuan lain seperti kedokteran mengalami hal yang sama. Namun, sebagai ilustrasi, kajian yang dilakukan oleh Comre dan Drips (1973) dalam Gay (1992) menunjukkan hal yang luar biasa. Konon 61,7 persen penelitian dasar yang pernah dilakukan justru sangat berperan dalam praktik kedokteran saat ini. Mereka juga optimis, jika temuan-temuan dalam penelitian pendidikan tersebut (baik penelitian dasar maupun terapan)diapresiasi oleh para praktisi pendidikan maka dampaknya akan kelihatan dalam praktik pendidikan. Para pendidik tahu bahwa proses belajar siswaterjadi di bagian dalam diri siswa (otak), proses kognitif dan metakognitil. Jika mereka mampu menempatkan praktik mengajar sehari-harila perspektif ini, maka kemungkinan besar mereka akan berimprovisasngateknik-teknik instruksional yang lebih efisien.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *